Sejarah

By Aris Ginanjar 25 Jan 2022, 09:19:58 WIB | 1970 Kali Dilihat

 

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MAN 4 BANTUL

Madrasah Aliyah Negeri Lab UIN Yogyakarta adalah buah dari rentetan panjang perjuangan yang diprakarsai oleh :

  1. Prof. Dr. Muchtar Yahya
  2. Drs. Suroyo, M.A.
  3. Drs. Abdurrahman
  4. Drs. Busyairi Majidi, dan
  5. Drs. Sajad Haryanto

Pada bulan Oktober 1969 telah berdiri lembaga pendidikan bernama Pendidikan Guru Agama Latihan (PGAL) Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, berdasarkan SK Dekan Fakultas Tarbiyah Nomor : 4/D/T/1969, tanggal 14 Januari 1969, tentang Pendidikan Sekolah Latihan. Terbitnya surat keputusan tersebut diawali dengan serangkaian Simposium Sekolah Latihan Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang diselenggarakan tanggal 21 – 23 Mei 1968 bertempat di Komplek IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam Symposium tersebut berhasil dibahas tiga aspek, yaitu : Dasar, Tujuan dan Organisasi Sekolah Latihan.

Sejalan dengan kebijakan pimpinan Departemen Agama untuk mengurangi jumlah Pendidikan Guru Agama (PGA) Swasta dan menambah Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, maka PGAL Fakultas Tarbiyah merubah status dari Sekolah Keguruan Agama menjadi Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Perubahan ini tertuang dalam Piagam dari Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, nomor : 78/018/E/T, tanggal 3 Mei 1978 (untuk Madrasah Tsanawiyah) dan Nomor : 78/016/E/A, tanggal 1 Juli 1978 (untuk Madrasah Aliyah).

Selanjutnya mulai Tahun Pelajaran 1983/1984, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI. Nomor : 115 Tahun 1982 dan Surat Keputusan  Menteri Agama RI. Nomor : 23 Tahun 1983, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang semula berstatus swasta berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang berstatus “NEGERI”. Dan untuk memberi ciri khas madrasah agar lebih mudah dikenal masyarakat, sesuai dengan keberadaannya di bawah pembinaan Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, maka madrasah ini bernama Madrasah Tsanawiyah Negeri Laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Madrasah Aliyah Negeri Laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dari segi perkembangan selama ini, maka keberadaan Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Madrasah Aliyah Negeri Laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat terbagi dalam beberapa periode :

Pertama, Periode Rintisan (Tahun 1968 – 1979). Pada periode ini diawali dengan adanya Simposium Sekolah Latihan dan kemudian berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Nomor : 4/D/T/1969, tanggal 14 Januari 1969 berdirilah Pendidikan Guru Agama Latihan (PGAL). Pendidikan Guru Agama Latihan ini tepatnya berdiri pada bulan Oktober 1969, menempati gedung Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. PGAL pada periode ini dipimpin secara berturut-turut oleh Drs. Suroyo, M.A. (1969 – 1971), Dra. Darojah, S.Pd. (1971 – 1973), Drs. Asrori Ma’ruf (1973 – 1975), Drs. Rahmat Suyut (1975 – 1977, dan kemudian Drs. M.Bakit (1977 – 1979). Pada periode ini juga ditandai dengan pemindahan gedung sekolah yang semula menempati gedung Fakultas Tarbiyah ke gedung milik sendiri yang berlokasi di Dusun Ngentak Sapen Komplek IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Blok – B (bagian Timur). Sistem pendidikan yang berlaku pada periode ini masih PGAL 6 tahun, yaitu Sekolah Keguruan Agama Islam yang dimulai dari jenjang kelas satu sampai dengan kelas enam.

Kedua, Periode Pembangunan Landasan Kelembagaan (Tahun 1979 – 1983). Periode ini ditandai dengan berubahnya status sekolah dari PGAL (untuk kelas 4 – 6) menjadi Madrasah Aliyah yang dituangkan dalam Piagam dari Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Nomor : 78/016/E/A, tanggal 1 Juli 1978, dan (untuk kelas 1 – 3) menjadi Madrasah Tsanawiyah yang tertuang dalam Piagam dari Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Nomor : 78/018/R/T, tanggal 3 Mei 1978. Madrasah pada periode ini dipimpin oleh Drs. Agus Mirwan (1979 – 1981) dan kemudian Drs. Suharto (1981 – 1983).

Ketiga, Periode Pembangunan Landasan Akademik dan Pembelajaran Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah (tahun 1983 – 1993). Pada periode ini ditandai dengan perubahan Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah yang berstatus swasta menjadi Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah yang berstatus NEGERI di bawah pembinaan Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sehingga namanya menjadi Madrasah Aliyah Negeri dan Madrasah Tsanawiyah Negeri Laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Agama RI (waktu itu H. Alamsyah Ratu Prawiranegara) Nomor : 115 Tahun 1982 dan Nomor 23 Tahun 1983. Pada saat itu madrasah dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun dipimpin oleh Drs. Zainal Abidin (1983 – 1993). Pada tahun 1983 Drs Zainal Abidin dan Chibanu Aslam, BSc mengadakan studi banding di SMP IKIP Sekip dan SMA IKIP Sagan tentang pengelolaan Sekolah Lab. Pada periode ini juga ditandai dengan lanjutan pembangunan sarana phisik yaitu gedung berlantai dua di bagian selatan. Jumlah kelas mencapai 11 kelas dengan jumlah siswa mencapai hampi 400 siswa Sistem pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan pada periode ini sudah mengalami perkembangan sehingga mampu bersaing dalam hasanah pendidikan secara umum. Beberapa prestasi sempat diraih oleh siswa madrasah ini. Di bidang akademik, ditandai dengan banyaknya lulusan Madrasah Aliyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang diterima di berbagai perguruan tinggi negeri (IAIN, IKIP, UGM, UNSUD, UNS, UNIBRAW, dll.), berbagai perguruan tinggi swasta (UII, UCY, JANABADRA, UMY, UAD, dll.), dan di berbagai perguruan tinggi lain setingkat D-3 di Yogyakarta maupun di luar Yogyakarta. Demikian halnya dengan prestasi di bidang ketrampilan dan kegiatan kesiswaan (Pramuka, Palang Merah Remaja, Patroli Kramanan Sekolah, Kelompok Ilmiah Remaja, Lomba Pidato Empat Bahasa, Musik Band, Pencak Silat, Taekwondo, Fashion Show, Teater, dll.). Bahkan untuk kegiatan kesiswaan ini (Pramuka, PMR, PKS, KIR) menduduki peringkat lima besar selama beberapa tahun (1988 – 1993) untuk tingkat SLTA se – DIY.

Keempat, Periode Pemantapan Orientasi Akademik dan Manajemen Madrasah (tahun 1994 – 2004). Pada periode ini ditandai dengan upaya melanjutkan pembangunan mutu akademik madrasah dan pembenahan sistem manajemen madrasah. Pada masa ini berturut-turut madrasah dipimpin oleh Drs. Asrori Sa’ud (1994 – 1998), jumlah kelas mengalami penurunan menjadi 9 kelas dengan jumlah siswa mencapai 280. Drs. H. Zainal Arifin Ahmad, M.Ag. (1998 – 1999) dengan jumlah kelas dan siswa tidak banyak mengalami perubahan, dan kemudian melalui hasil pemilu madrasah terpilih Drs. Syarfini (1999 – 2004). Pada periode ini penerimaan siswa baru banyak mengalami penurunan, jumlah kelas 3 dan jumlah siswa 80.

Kelima, Periode Pengembangan Madrasah. Periode ini dimulai tahun 2004 – 2017  di bawah pimpinan Drs. Ulul Ajib, M.Pd. Berhubung jumlah siswa sedikit maka pada pertengahan tahun 2005 menghadap Prof. Dr. H. Minhaji, M.A agar dapat bertemu dengan Rektor UIN (Prof. Dr. H. Amin Abdullah, M.A) dengan harapan Rektoriat lebih memikirkan Madrasah (MTs LFT dan MA LFT). Pada bulan oktober 2005 Rektor menerima Pengelola MTs LFT dan MA LFT bersama mantan kepala MTs LFT dan MA LFT setuju untuk menegerikan dengan melibatkan Kanwil Kemenag DIY dan menunjuk Dr. Sukiman, MA dan Drs Chibanu Aslam, M.Si sebagai tim penyusun Proposal penegerian dan relokasi. Sedangkan dari rektoriat menunjuk Drs. H Sudiyono, MA dan H. Arwan Bauis, SH sebagai tim loby antar lembaga. Pada Akhir bulan Desember 2005 H Yahya Umar Ph.D selaku Dirjen Mapenda dan Prof. Dr. H. Amin Abdullah, M.A meninjau langsung kondisi Madrasah. Pada bulan akhir September  2006 melalui APBNP dana untuk relokasi turun sebesar Tiga Milyar Lima Ratus Juta dan Tim berubah maenjadi Drs. H. Rodli, M.Pd dan Drs Chibanu Aslam, M.Si. dan setelah melakukan survey di berbagai lokasi akhirnya menempati tanah seluas 10.200 M2 di Dusun Pranti Banguntapan Bantul pada akhir tahun 2006 dana untuk pembangunan gedung sebesar Satu milyar juga dikucurkan. Pembangunan dimulai bulan Mei 2007  dan bulan September 2007 selesai terdiri dari 6 ruang belajar, 1 Ruang Guru, 1 Ruang Komputer, 1 Ruang Musik dan peirlengkapannya, 3 buah kamar mandi. Pada tahun 2008 diadakan pergantian kepala dari Drs. Ulul Ajib, M.Pd kepada Drs. H. Ahmad Turidho, M.Pd.  Program kerja Drs. H. Ahmad Turidho, M.Pd.pada penataan organisasi dan peningkatan sumbedaya guru dan tenaga kependidikan.

Keenam , Periode Penegerian  Madrasah: pada tahun 2009,  Madrasah Aliyah  resmi menjadi Madrasah Negeri sesuai dengan Piagam Penegerian oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi D.I Yogyakarta atas nama Menteri Agama RI Nomor KW.12.4/4/PP.00/1730/2009 tanggal 23 Juni 2009 tentang Pemberian Piagam Penegerian dan Peresmian MAN Lab UIN Yogyakarta. Kepala Madrasah yang ditunjuk oleh Kanwil adalah Drs. Rahmat Mizan. Program kerja yang dilakukan Drs. Rahmat Mizan adalah penambahan lokal belajar, perpustakaan, ruang kepala dan tata belajar, merintis madrastradisikan ibadah sholat dhuha, sholat dhuhur, pengajian Keluarga Besar, merintis madrasah riset dan tamanisasi lingkungan madrasah. Pada tahun 2012 Drs. Mawardi M.Pd.I  program kerjanya adalah pengadaan gamelan, kerawitan dan ketoprak Unggul Budoyo, membuat logo madrasah, lagu madrasah istimewa, dan senandung mutiara dan membudayakan pantun.   Pada akhir  tahun 2014 Drs. Wiranto, M.Pd, program kerja yang dilakukan adalah melaksanakan madrasah istimewa, Market Day, penataan wajah baru MAN, meraih publikasi riset, meraih penghargaan integritas Kejujuran Ujian Nasional dan Mendikbud RI , meraih prestasi siswa Paskibrata Tingkat Propinsi DIY.

Pada bulan Oktober 2016 M. Yusuf, S.Ag resmi menjadi kepala Madrasah Aliyah menggantikan Drs. Wiranto, M.Pd. program yang dilaksanakan adalah: meningkatkan prestasi siswa dan memperoleh berbagai macam penghargaan, siswa meraih prestasi internasional dalam bidang olah raga Tekwendo, meraih juara 3 KSM Tingkat nasional dan memperoleh penghargaan dari Menteri Agama, pencanangan pembebasan tanah di sebelah barat madrasah sekitar 270 m2 untuk pembangunan masjid dengan melibatkan alumni dengan mencari dana dari Arab Saudi, rencana menyewa tanah kas desa di depan madrasah untuk kegiatan usaha/ bisnis.

Kemudian yang terakhir, saya sampaikan kepala yang pernah menjabat, dari PGA latihan, MAN Lab. Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, MAN lab. UIN  dan MAN 4 Bantul